Tuesday, March 20, 2012

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN


LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN


Disusun oleh:
1.      Nurul sofiati ( 2009-41-003)
2.      Tri ernawati (2009-41-025)


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
2010

Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian
Hari/Tanggal               : Senin, 21 Juni 2010
Lokasi                         : Kebub Benih Palawija ( KBP ) Kalinyamat, Desa Purwogondo,
  Kec. Kalinyamatan
Acara Praktikum         : I. Pengenalan Traktor Alat atau Mesin Budidaya Tanaman
                                     II. Uji Kinerja Pembajakan
                                    III. Pengenalan Alat atau Mesin Budidaya Tanaman








Acara I            : Pengenalan Traktor
Tujuan : Mengenal Jenis dan Cara Kerja Alat-alat dan Mesin-mesin



Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan ( trailer), dan lain-lain.

Bagian-bagian penting
1.      Kopling
Adalah alat untuk menyambung atau memutuskanpenerusan tenaga dari motor penggerak, hingga traktor dapat berjalan atau berhenti.
Jenis kopling yang biasa digunakan pada traktor kecil adalah:
-          Kopling piringan
-          Kopling V-belt
2.      Gigi kemudi
Untuk tanah atau medan yang menurun atau menanjak perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Jangan membelok denagn menggunakan kopling kemudi, tapi cukup dengan pegangan utama
b.      Gunakanlah kecepatan rendah, jangan memindahkan gigi di jalan yang menurun atau menanjak

3.      Alat Pengatur Kecepatan
Alat ini di pakai untuk mengubah kecepatan putaran motor atau untuk mencapai suatu putaran motor yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan untuk tujuan atau macam pekerjaan dan sekaligus mengubah putaran dari cangkul atau garu berputar.




Acara II           : Uji Kinerja Pembajakan
Tujuan             : Mengetahui Kapasitas Kerja Pembajakan dengan Bajak Singkal

            Dibawah ini terdapat contoh dan cara-cara percobaan lapangan yang penting seperti :
1.      Menghitung lamanya operasi per satuan luas
Contoh: luas tanah 0,1 Ha dengan ukuran 55 x 18,2 m. Lamanya operasi pada tanah itu dihitung dengan rumus dibawah ini:
T= (55/v + t) x 18,2/b)
Dimana:
T= keperluan lamanya operasi untuk 0,1 Ha (detik)
v= kecepatan laju traktor (m/detik)
t= keperluan lamanya untuk membelok (detik)
b= lebar pengolahan (m)
2.      Menghitung kebutuhan bahan bakar per satu jam kerja
Caranya : Traktor diletakkan pada tanah datar, sehingga tangki bahan bakarnya juga rata.  Isilah tangki itu.  Setelah tangki penuh, operasiakanlah traktor selama 1 jam.  Kemudian traktor berhenti operasi dan motor dimatikan.  Tangki diisi lagi sampai penuh dengan menggunakan gelas ukur.  Jumlah bahan bakar tambahan ini, merupakan bahan bakar per satu jam operasi.
3.      Menghitung presentase slip
Pertama, beri tanda berupa garis yang jelas pada roda traktor.  Kemudian ambil jarak tertentu di lapangan.  Traktor maju tanpa beban/kerja dan jumlah putaran dapat dihitung dengan melihat tanda.  Setelah itu, traktor bekerja/diberi baban, dan dihitung jumlah putaran rodanya dengan melihat tanda yang sama.

Contoh: Jumlah putaran roda tanpa beban 10 putaran;

Jumlah putaran roda dengan beban 12 putaran;
maka presentase slip = 2/10 x 100% = 20%



 Acara III               : Pengenalan mesin-mesin budidaya tanaman
Tujuan                   : Mengetahui mesin-mesin budidaya tanaman


1.      Mesin perontok gabah ( Paddy Thersher )
Mesin perontok yan digerakkan dengan motor biasanya dilengkapi dengan alat
( blower ) pengembus kotoran-kotoran yang tidak diinginkan.  Berdasarkan jumlah drumnya, ada mesin perontok dengan drum tunggal dan drum ganda.  Drum perontok berbentuk silinder dengan diameter 360-420mm, panjang 450-600mm, dan poros berdiameter 22-23mm.  Gigi perontok terbuat dari kawat baja berdiameter 6mm dan berbentuk U atau V, gigi perontok ini ditancapkan terbalik pada drum dengan las atau skrup atau mur.
2.      Mesin pengupas gabah ( Huller )
Penggilingan gabah menjadi beras sosoh, dimulai dengan pengupasan kulit gabah.  Syarat utama proses pengupasan gabah adalah kadar keringnya gabah yang akan digiling.  Gabah kering giling berarti gabah yang sudah kering dan siap untuk digiling.  Bila diukur dengan alat pengukur kadar air, kekeringan ini mencapai angka 14- 14,5%.  Pada kadar air ini gabah mudah digiling atau dikupas kulitnya.
3.      Mesin penyosoh beras
Kulit aria tau lapisan bekatul (dedak halus ) dapat dilepaskan dari beras pecah kulit ini, hingga berasnya Nampak lebih putih, bersih dan bercahaya.  Proses perubahan beras pecah kulit dengan cara menghilangkan lapisan bekatul menjadi beras sosoh disebut “ proses penyosohan “ ( atau proses pemutihan beras, rice polishing, milling, whitening).
Prinsip kerja:
Sesudah disosoh bobotnya berkurang sekitar 10% dari bobot semula.  Beras pecah kulit yang dimasukkan kedalam ruang penyosohan akan mengalami proses gesekan silinder penyosoh oleh dinding ruang penyosoh, dan juga mengalami gesekan antara beras dan beras dan melepaskan lapisan bekatulnya.  Semakin lama beras berada di dalam ruang penyosoh dengan proses gesek-menggesek tersebut, maka semakin lama berasnya tersosoh dan lapisan bekatulnya semakin banyak yang terpisah.
4.      Mesin pengering biji-bijian ( Grain Dryer )
Proses pengeringan adalah proses penguapan kandungan air suatu bahan untuk menurunkan presentase kadar air bahan dari kadar air semula.  Ada 3 macam kadar air pada biji, yaitu; kadar air permukaan, kadar air antar sel,dan kadar air di dalam sel. 
Petunjuk kerja:
Mula-mula isilah bak pengeringan dengan bahan yang akan dikeringkan secukupnya.  Periksalah kadar air permulaan dengan menggunakan alat pengukur ( moisture tester ).  Hidupkan motor dan jalankan baling-baling kipas angin hingga udara mengalir ke ruang pengeringan.  Pengaliran udara biasa ini berlangsung lebih lama ( kurang lebih 2-3 jam ) daripada bahan yang telah mengalami penjemuran sementara.  Setelah proses ini selesai, hidupkanlah alat pemanas.  Pertahankan suhu pemanasan 550-600 untuk bahan konsumsi.  Pertahankan suhu itu kurang lebih 1 jam atau lebih, sesuai keperluan.  Sesudah 1-2 jam pengeringan dengan udara panas, lakukanlah istirahat selama 1-2 jam pula.  Setelah itu, alirkan lagi udara panas, waktu istirahat, udara panas, waktu istirahat, dan seterusnya.  Dengan cara ini, kerusakan bahan akibat proses pengeringan dapat dihindari.

1 comment:

  1. Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2.000.000,00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.

    ReplyDelete