Wednesday, April 18, 2012

Ride My Bicycle



Goes to Simpang 7.... Naek sepeda cuy..... !!!!


 Asiknya sepeda malem... ma temen-temen... biarpun capek.. keringetan... but,, I like it. Yang penting menurut gw c bukan kegiatan itu sendiri.. tapi kebersamaannya... yah... biarpun acaranya cuma sepeda... suguhannya juga cuma es teh ma siomay.... :-p. tapi yang penting cerianya.. seru-serunya ma temen-temen... hmmmmm....





 Apa c arti kebersamaan bwt gw???

simple aja c guyz.... kebersamaan itu adalah jika disaat salah satu dari kita senang sedih galau laper gak punya duit banyak utang.. ckckckckcck... dalam keadaan seperti itu kita semua masih bisa bersama... gak peduli keadaannya lagi gimana.. tapi yang namanya sahabat pasti akan selalu ada bersama-sama... n tu sangat berarti banget buat gw... bisa ngilangin rasa resah.. gundah gulana juga... dan mengurangi rasa kesepian..


 Misal ni ya kalo ada temen lo yang rese.. yang nyebelin.... kira2 lo gimana tuh??

kalo selama tu orang gak terlalu nyakitin hati gw,, gak terlalu ikut campur masalah gw.. gak berniat jahat ma gw,,, enjoy2 aja c... mungkin dah bawaan orok,, tapi kalo dah keterlaluan... huffftt... musnahin ajah...!!!! hahahahaha
menurut loe menjadi temen yang banyak disukai itu yang kaya gimana c???

kalo dari pribadi gw c temen yang asyik itu yang orangnya humoris,, perhatian,, kalo di ajak curhat itu menasehati.. bukan mengompori.. (haduwh,,, tambah panas bukk..),, truz yang  gak perhitungan,,(misal hbiz beliin es teh duank,, besok2nya masih juga diomongin.. padahal gw ajah yang beliin dy gorengan diem2 ajah... wkwkwkwwkw), yang lainnya y.. yang setia,, yang mw diajak kemana-mana, hahahaha. tapi yang namanya orang c beda-beda y... jadi satu sama lain harus saling memahami ajah... jangan suka merasa loe itu yang harus dimaklumin truz... !







" friend in need is a friend in deed"

Kalo sahabat jadi cinta???

Boleh juga... hahahahhaa,, coz kalo dah jadi sahabat pasti dah tau sifat2nya baik yang jelek atau baiknya.. yang pasti c bisa saling menerima... hahahhaa.. kayaknya c gitu... tapi gak tau juga c... belum pernah gw... tapi kalo menurut gw gak aja kali ya.. takutnya nanti kalo putus... hmmmm.. pasti persahabatannya juga bakal renggang...


Pepatah mengatakan "mencari 1000 musuh itu lebih gampang daripada mencari 1 orang sahabat... ". 

---> yaudah cari musuh ajah lebih gampang... wkwkwkkww... hmmmm... jangan donk... karena nanti hidupmu bakal gak tenang dunia akhirat...







Menjaga persahabatan itu sulit???

gak juga ah... hehehhehee,,
Asal tetep saling menghargai,, menerima apa adanya... truz... jangan banyak compalin soal sifat temen2 loe yang kurang gak enak... tapi kalo dah kelewatan ya... di ingetin ajah...



Bagi gw.. sahabat itu keluarga kedua... karena hidup gw yang perantauan... so... sahabat bisa manjadi pengganti ortu.. yang bisa ngasih nasehat.. yang bisa mengingatkan gw kalo nakal gw kebablasan.. yang bisa membantu gw kalo gw gak kehabisan duit... huhuhuw...
so... cintailah sahabat kalian...

Laporan Praktikum Perbanyakan Mikoriza


DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................  2
BAB II BAHAN DAN ALAT.............................................................................................  6
BAB III CARA KERJA
A.    Persiapan Tanam Media Mikoriza.............................................................................  7
B.     Perbanyakan Mikoriza Pada Akar Tanaman Tebu....................................................  9
BAB IV APLIKASI MIKORIZA........................................................................................  10
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................................  11






BAB I
PENDAHULUAN

Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun
penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting tanaman, yaitu
Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba.
Hara N tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N.
Namun, N udara tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman. N harus ditambat
atau difiksasi oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman.
Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dan ada pula yang hidup bebas.
Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil
akar tanaman kacang-kacangan (leguminose). Mikroba penambat N non-simbiotik
misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya
bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N
non-simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba
pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah pertanian kita umumnya memiliki
kandungan P cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P ini sedikit/tidak tersedia bagi
tanaman, karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peranan mikroba pelarut
P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi
tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain:
Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba
yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi
dalam melarutkan K.
Kelompok mikroba lain yang juga berperan dalam penyerapan unsur P adalah:
Mikoriza yang bersimbiosis pada akar tanaman. Setidaknya ada dua jenis mikoriza yang sering dipakai untuk biofertilizer, yaitu: ektomikoriza dan endomikoriza.
Mikoriza berperan dalam melarutkan P dan membantu penyerapan hara P oleh
tanaman. Selain itu tanaman yang bermikoriza umumnya juga lebih tahan terhadap
kekeringan. Contoh mikoriza yang sering dimanfaatkan adalah Glomus sp dan
Gigaspora sp.
Beberapa mikroba tanah mampu menghasilkan hormon tanaman yang dapat
merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan
diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat atau lebih besar.
Kelompok mikroba yang mampu menghasilkan hormon tanaman, antara lain:
Pseudomonas sp dan Azotobacter sp.
Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) adalah salah satu tipe cendawan pembentuk mikoriza yang akhir-akhir ini cukup populer mendapat perhatian dari para peneliti lingkungan dan biologis. Cendawan ini diperkirakan pada masa mendatang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknologi untuk membantu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman terutama yang ditanam pada lahan-lahan marginal yang kurang subur atau bekas tambang/industri.
Istilah mikoriza diambil dari Bahasa Yunani yang secara harfiah berarti jamur
(mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa mutualisme antara
jamur dan akar tumbuhan. Jamur memperoleh karbohidrat dalam bentuk gula
sederhana (glukosa) dari tumbuhan. Sebaliknya, jamur menyalurkan air dan hara
tanah untuk tumbuhan. Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis
dengan rizoid (akar semu) jamur. Asosiasi antara akar tanaman dengan jamur ini
memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang yang
merupakan tempat jamur tersebut tumbuh dan berkembang biak. Jamur mikoriza
berperan untuk meningkatkan ketahanan hidup bibit terhadap penyakit dan
meningkatkan pertumbuhan (Hesti L dan Tata, 2009)
Mikoriza dikenal dengan jamur tanah karena habitatnya berada di dalam tanah dan
berada di area perakaran tanaman (rizosfer). Selain disebut sebagai jamur tanah
juga biasa dikatakan sebagai jamur akar. Keistimewaan dari jamur ini adalah
kemampuannya dalam membantu tanaman untuk menyerap unsur hara terutama
unsur hara Phosphates (P) (Syib’li, 2008). Mikoriza merupakan suatu bentuk
hubungan simbiosis mutualistik antar cendawan dengan akar tanaman. Baik
cendawan maupun tanaman sama-sama memperoleh keuntungan dari asosiasi ini.
infeksi ini antara lain berupa pengambilan unsur hara dan adaptasi tanaman yang
lebih baik. Dilain pihak, cendawan pun dapat memenuhi keperluan hidupnya
(karbohidrat dan keperluan tumbuh lainnya) dari tanaman inang (Anas, 1997).
Cendawan Mikoriza Arbuskular merupakan tipe asosiasi mikoriza yang tersebar sangat luas dan ada pada sebagian besar ekosistem yang menghubungkan antara tanaman dengan rizosfer. Simbiosis terjadi dalam akar tanaman dimana cendawan
mengkolonisasi apoplast dan sel korteks untuk memperoleh karbon dari hasil
fotosintesis dari tanaman (Delvian, 2006). CMA termasuk fungi divisi Zygomicetes,
famili Endogonaceae yang terdiri dari Glomus, Entrophospora, Acaulospora,
Archaeospora, Paraglomus, Gigaspora dan Scutellospora. Hifa memasuki sel kortek
akar, sedangkan hifa yang lain menpenetrasi tanah, membentuk chlamydospores
(Morton, 2003). Marin (2006) mengemukakan bahwa lebih dari 80% tanaman dapat
bersimbiosis dengan CMA serta terdapat pada sebagian besar ekosistem alam dan
pertanian serta memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan, kesehatan dan
produktivitas tanaman.
Berdasarkan struktur dan cara cendawan menginfeksi akar, mikoriza dapat
dikelompokkan ke dalam tiga tipe :
1. Ektomikoriza
2. Ektendomikoriza
3. Endomikoriza
Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena infeksi membesar,
bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke luar dan berfungsi
sebagi alat yang efektif dalam menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke
dalam sel tetapi hanya berkembang diantara dinding-dinding sel jaringan korteks
membentuk struktur seperrti pada jaringan Hartiq.
Ektendomikoriza merupakan bentuk antara (intermediet) kedua mikoriza yang lain. Ciri-cirinya antara lain adanya selubung akar yang tipis berupa jaringan Hartiq, hifa dapat menginfeksi dinding sel korteks dan juga sel-sel korteknya. Penyebarannya terbatas dalam tanah-tanah hutan sehingga pengetahuan tentang mikoriza tipe ini sangat terbatas.
Endomikoriza mempunyai sifat-sifat antar lain akar yang kena infeksi tidak
membesar, lapisan hifa pada permukaan akar tipis, hifa masuk ke dalam individu
sel jaringan korteks, adanya bentukan khusus yang berbentuk oval yang disebut
Vasiculae (vesikel) dan sistem percabangan hifa yang dichotomous disebut
arbuscules (arbuskul) (Brundrett, 2004).
Hampir sebagian besar jenis tumbuhan berasosiasi dengan jamur tipe AM (Arbuskul
Mikoriza), mulai dari paku-pakuan, jenis rumput-rumputan, padi, hingga pohon
rambutan, mangga, karet, kelapa sawit, dll. Sedangkan beberapa keluarga (family)
pohon tingkat tinggi yang biasa dijumpai pada tahap suksesi akhir bersimbiosa
dengan jamur EM (Ekto Mikoriza), misalnya jenis-jenis meranti, kruing, kamper
(jenis-jenis Dipterocarapaceae), pasang, mempening (jenis-jenis Fagaceae), pinus,
beberapa jenis Myrtaceae (jambu-jambuan) dan beberapa jenis legum.
                                                                                                           




BAB II
ALAT DAN BAHAN


A.     ALAT DAN BAHAN


1.      Tabung ukur
2.      Neraca
3.      Magnenic stiner
4.      Ph stik
5.      Sendok zat
6.      Erlenmeyer
7.      Gelas kimia
8.      Botol semprot aquadest
9.      Plastik
10.  Tamtor
11.   Cetok
12.  Autoclave
13.  Tanah
14.  Pasir
15.  Ayakan tanah
16.  Kertas saring
17.  Baki
18.  Gelas aqua
19.  Polybag
20.  Ohouse








BAB III
CARA KERJA


A.   Persiapan Tanam Media Mikoriza

1.      Campurkan tanah dengan pasir dengan perbandingan 1 : 1.  Lalu masukkan dalam kantong plastik tahan panas.  Kemudian lakukan sterilisasi dengan autoclave dengan suhu 1200 dan tekanan 15lbs selama 1 jam.  Sterilisasi di ulang 3x berturut-turut dengan selang waktu 1 hari.

Cara menggunakan autoclave:
Ø  Periksa air autoclave kira – kira mencukupi penyeterilan
Ø  Masukkan kantong-kantong plastik tadi ke auto clave maksimal 20 bungkus
Ø  Tutuplah katup gas dan hidupkan atau nyalakan autoclave atau saklar yang paling bawah
·         Nyalakan kedua saklar
·         Putar pengaturan suhu 60 (timer)
·         Putar pengaturan Mpa maksimal
·         Tunggu sampai tekanan 0,15 kemudian matikan satu saklar ( P. S )
Ø  Putar pengaturan Mpa ( lampu kuning hidup dan tunggu sampai lampu merah hidup) alarm hidup.
Ø  Matikan P.S (power switch) autoclave
2.      Sediakan biji jagung masing-masing anak 5 biji dan direndam menggunakan HgCl2 0,1 % selama 10 menit.  Lalu bilas dengan air steril selama 3x dan masukkan pada cawan petri steril atau botol steril yang telah dilapisi kertas saring atau kapas basah.
3.      Mebuat larutan Jhonson
a.       Penimbangan unsure makro elemen dan pelarutan zat
·         Cara menggunakan Ohouse
ü  Nyalakan timbangan ohouse, dimana sebelumnya telah disambungkan kealiran listrik
ü  Siapkan bahan yag ditimbang bawa keruangan penimbangan
ü  Nol kan angka yang tertera pada timbangan ( thare)
ü  Timbangan siap digunakan
·         Pelarutan zat dengan menggunakan magnetic strirrer
Setelah zat ditimbang sesuai takaran kemudian masukkan dalam gelas campur dengan aquadest ± 45 ml.  Masukkan magnet kedalam gelas taruh dimesin penghangat (magnetic striker). Hidupkan tombol penghangat, dan hidupkan tombol pengaduk tunggu sampai lariutan benar –benar homogen, kemudian masukkan kedalam plastic.

Pemberian label pada plasti untuk membedakan jenis larutan yaitu: Nama zat, Dosis takaran (gram), tanggal pembuatan, dosis pengambilan (ml)
Unsur makro elemen
Senyawa
Konsentrsi larutan stok (gr/lt)
Pembuatan larutan
Volume larutan stok perliter Larutan final (ml)
N : K
KNO3
101/20= 5,05
50 ml
6 ml
Ca3PO4

236/20= 11,8
400 ml
32 ml
P
NH4H2PO4
115/20= 5,75
50 ml
2 ml

b.      Cara membuat larutan jhonson
-          Larutkan Johnson tanpa fosfor ( NH4H2PO4 )
-          Membuat larutan fosfor ( P )
Cara : larutkan 2 ml NH4H2PO4 dalam 1 liter aquadest
-          Membuat larutan Johnson B
Cara: mencampurkan 300 ml larutan Johnson tanpa fosfor dengan 200 ml larutan fosfor dan 700 ml aquadest.
-          Membuat larutan Johnson C
Cara: mencampurkan 80 ml larutan Johnson tanpa fosfor ditambah dengan 200 ml larutan fosfor dan 300 ml aquadest.

B.   Perbanyakan Mikoriza pada akar tanaman Tebu
Untuk perbanyakannya dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1.      Pengambilan tanah yang terdapat miselium mikoriza didalam tanah disekitar perakaran tebu secukupnya.
2.      Keringkan tanah tersebut sampai benar – benar kering dengan sinar matahari.
3.      Cara penanaman mikoriza sebagai berikut:
ü  10 gram dari tanah yang mengandung mikoriza dibenamkan pada campuran tanah dan pasir yang sudah disterilkan dengan kedalaman sekitar 5 cm.
ü  Biji jagung uang sudah dikecambahkan ditanam di atas inokulum sedalam 3 cm.
ü  Tanaman jagung ini dipelihara dengan larutan Johnson sejak 2 mingggu setelah tanam hingga berumur 8 minggu.  Di samping itu tanaman disiram dengan aquadest 2x sehari.
4.      Cara pemberian larutan Johnson pada jagung
ü  2 minggu setelah penanaman diberi 10 ml larutan Johnson tanpa P.
ü  2 minggu berikutnya diberi 20 ml larutan Johnson B
ü  2 minggu berikutnya diberi 40 ml larutan Johnson B
ü  2 minggu berikutnya diberi 60 ml larutan Johnson C
ü  Tanaman jagung dibiarkan selama 1 minggu tanpa penambahan air maupun larutan Johnson
ü  Bagian tanam yang ada di atas permukaan media dipotong dan bagian perakaran dibongkar untuk melihat pertumbuhan mikoriza
ü  Jumlah spora mikoriza dapat dihitung dengan cara mengambil 1 gram media yang sudah dibongkar kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah diberi air ±9 ml air.  Dikocok hingga homogen, campuran kemudian di buang ke dalam cawan petri, dilihat di bawah mikroskop stereo.





BAB IV
APLIKASI MIKORIZA


Cara penggunaanya bisa melalui badan buah cendawan dibelah dan dicampur air, sehingga sporanya terhambur dalam air.
Suspensi spora ini disiramkan pada akar tanaman. Selanjutnya, dengan masukan sedikit hara, spora berkecambah dan berkembang biak diarea peerakaran  tanaman. Hifa- hifa lalu membantu penyerapan hara dan seterusnya. Namun, kelebihan penggunaan pupuk jangan terlalu banyak. Kelebihan pupuk malah akan mengakibatkan tidak terbentuknya mikoriza. Hara fosfor yang berlebihan justru membentuk struktur vegetatif.













BAB V
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Praktikum perbanyakan mikoriza dilakukan pada tanggal 8 mei 2010 sampai tanggal 15 juli 2010, laporan praktikum ini dapat disimpulkan keadaan tanaman sampai perkembangan mikoriza. Laporan keadaan medium tanaman untk perbanyakan mikoriza yaitu :
a.       Tanaman tumbuh sampai panjang batang 60 – 70 cm dan dalam keadaan berbunga.
b.      Perkembangan misellium mikoriza merata keseluruh bagian aqua/media tanam dalam pollibag
c.       Hasil dari perbanyakan mikoriza :