Kau menggeliat gelisah,
Kopi susu masam,
Ah.. membosankan,
Sudah lama karakter kau tulis,
Sungguh naïf,
Kekasih mengapa kita begini?
Lalu kau menangis, aku tahu,
Lalu aku marah, kau juga marah,
Menjerit..
Luka-luka di beranda pagi,
Nyala api kemerahan seperti pipimu, juga nasib di seutas puisi,
Semut berjalan, hati menggigil, kita kesepian,,
No comments:
Post a Comment