Wednesday, February 1, 2012

Kekasih


Kekasih, kau mengajarkanku untuk tak menangis,
Saat pisau menikam,
Nyeri itu akan hilang di balut rintih secukupnya,
Dan darah pun mengering sendiri,
Pedih air mata hanya akan membusukkan nganga luka,
Jadi nanah,
Jadi dendam yang menikam lagi,

Lalu kau mengajarkanku untuk tak merintih,
Saat pisau menikam,
Hanya desah-desah manja,
Dan biarkan nyeri itu hilang,
Bekas luka itu akan menorehkan keriput pucat,
Jadi mimpi yang menikam lagi,

Kekasih, dan kau mengajarkanku menatap matamu,
Saat pisau menikam,
Dan aku bisa menangkap kilap mata pisau itu,
Memastikan warna merah itu darah.. darahku sendiri,


No comments:

Post a Comment